Jenis-jenis Gaya Belajar
Oleh Wahyu
Bagus S.
1. Visual (belajar dengan cara
melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar
visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan (visual), dalam
hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak /
dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan
dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung
pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya
belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk
mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat
melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka
dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
- Bicara agak cepat
- Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
- Tidak mudah terganggu oleh keributan
- Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
- Lebih suka membaca dari pada dibacakan
- Pembaca cepat dan tekun
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
- Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
- Lebih suka musik dari pada seni
- Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak visual :
- Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
- Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
- Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
- Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
- Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
2. Auditori (belajar dengan cara
mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Siswa yang bertipe auditori
mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ),
untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat
dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
- Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
- Penampilan rapi
- Mudah terganggu oleh keributan
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Biasanya ia pembicara yang fasih
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
- Berbicara dalam irama yang terpola
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
Strategi
untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
- Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
- Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
- Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
- Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
- Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Kinestetik (belajar dengan cara
bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan
kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui
bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam
berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah
kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- Berbicara perlahan
- Penampilan rapi
- Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
- Belajar melalui memanipulasi dan praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
- Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
- Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
- Menyukai permainan yang menyibukkan
- Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak
kinestetik:
- Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
- Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
- Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
- Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
- Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan
prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya
belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis
tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya
belajar yang berbeda-beda. Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke
dalam otak melalui indra yang kita miliki. Tiga macam modalitas belajar
peserta didik:
a.
Auditory
: modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama,
cerita, dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau
mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.
b.
Visual
: modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel
diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.
c.
Kinestetik
: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi,
koordinasi, dan hal-hal lain yang terkait.
Peserta didik auditory lebih suka mencatat apa yang guru
jelaskan. Selama proses , pengajaran, mereka biasanya tenang dan jarang
terganggu oleh suara. seringkali tidak terganggu melihat apa yang dilakukan
guru, mereka asyik membuat catatan.